HOMICIDE
===Rima Ababil "homicide"===
Karena Khalayak Tak Pernah Salah Memuja Thagut Penampakan
Maka Kalian Adalah Terdakwa Yang Terlalu Mendambakan
Domba Tanpa Gembala
Wujud Tanpa Kepala
Dunia Tanpa Pandawa
Sumpah Aral Kuasa Tanpa Palapa
Merakit Dunia Tanpa Manual Tunggal
Mengepal Surga Neraka Yang Manunggal
Di Ujung Hari Yang Berlangit Sepekat Aspal
Di Petang Para Dajjal Neoliberal Meminta Tumbal
Karena Buku Sejarah Ditulis Dengan Darah
Dengan Anggur dan Nanah
Dengan Kotbah dan Sampah
Maka Argumen Terlahir Dari Kerongkongan Korban
Digorok Dipagi Buta Di Lapangan Pedesaan
Dikubur Bernafas Dimalam Semua Kutukan
Menaruh Rima Diatas Hitungan Ritme Pukulan Rotan Brimob
Pengganti Aroma Smirnoff
Berakhir
Layak Hasrat Deborg Berepilog Tanpa Akhir
Kombinasi Mutakhir Para Gerilyawan Kashmir
Tolstoy dan B-boy Yang Menari Diatas Pasir
Hingga Para Aparat Gomorrah Tak Berdiri Tanpa Dipapah
Hingga Berhala Yang Kau Sembah Merata Dengan Tanah
Dengan Khasanah Busur Serapah Tanpa Panah
Dengan Ranah Yang Merubah Kotbah Yang Menjadi Limbah
Dengan Lanskap Penuh Kesumat
Despot Melaknat
Penuh Bigot Yang Bersandar Pada Jaminan Polis dan Jimat
Maka Kupinang Kepalan Pelumat
Tirani Valas Yang Tak Pernah Tamat Memplagiat Kiamat
Hingga Liang Lahat
Dengan Eskalasi Perang Badar
Membakar Akar Penyeragaman Bawah Sadar
Pasca Kolonial Pasca Neraka Horizontal
Pasca Bumi dan Langit
aku dan Kau Menjadi Wadal
Sejak Para Kaisar Merapal Mantra Anti-makar
Sejak Para Patriot Tak Pernah Sadar Menjadi Barbar
Rima ini ku Rancang Untuk Menantang Mitos
Hegemoni Rezim Dewa Logos
ku Rancang Rima Ababil Yang Bidani Holokos
Jika Kau Bangun Kastilmu Tuk Mendominasi Kosmos
Antitesa Dari Semua Petuah Para Tetua
Penguasa Gua
Gabah dan Semua Kutukan Tak Bertuah
Rima ini Adalah Hitam Merah Tetesan Darah
Pemusnah Lintah Bendungan Siklus Hasrat dan Amarah
Ludah Para Penadah Gejah Yang Menawar Bid’ah
Yang Lupa Melawan Titah
Kerajaan Risalah
Pemungut Arwah Peluluh Lantah Kaki Tangan Kepala Berhala Yang ku Nujum Punah
Serupa Jalur Ziarah Satuan Batalyon Lakon
Yang Membantahkan Konon Gurita Monitor Panoptikon
dan Jargon Perluasan Koloni Kanon
Perpanjangan Netra Mossad dan Agenda Titipan Pentagon
Agen Intelejen Berbisik Dalam Dialek Dekaden
Berdiskusi Tentang Ribuan Ancaman Bahaya Laten
Lumpen Yang Membangkang
Hedonis Yang Mencoba Terbang
Sufi Yang Menjangkau Terang dan Anarkis Yang Merontakekang
Rima ini Adalah Kontra Komando
Menolak Berkarat
Di Pengujung Tengat M’rancang Beliung Serupa Tornado
Untuk Balans Yang Banal
Balada Dalam Kanal Dialog Satu Arah Sejarah Yang Berkoar Bertemu final
Hingga Satu Subuh Para Sayap Terentang
Menantang Menara Rutan Dengan Kesadaran Para Pecundang
Berembuk Di Pojokan Selokan Desa dan Urban Merakit Plot Armamen Ababil Sebelum Mentari Datang
Sebelum Cenayang Industri Keluar Mencari Mangsa
Menuai Bara Dari Pusara Kalam dan Makam Wacana
Kesucian Taklid Yang Menyuburkan Bencana
Para Penikam Punggung dan Para Pengkhianat Lantai Dansa
Pasca Kolonial Pasca Neraka Horizontal
Pasca Bumi dan Langit
aku dan Kau Menjadi Tumbal
Sejak Argumen Hanya Berkisar Di Pusaran Selasar
Surga dan Neraka
Kontol
Isu Kelentit dan Biji Zakar
Yo
Rima ini ku Rancang Untuk Menantang Mitos
Hegemoni Rezim Dewa Logos
ku Rancang Rima Ababil Yang Bidani Holokos
Jika Kau Bangun Kastilmu Tuk Mendominasi Kosmos
===BARISAN NISAN "homicide"===
matahari terlalu pagi mengkhianati
pena terlalu cepat terbakar
kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun sudut kemungkinan untuk berkata "Tidak mungkin"
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat, menolak kembali terisi
sebelum semua paru disesaki tragedi
dan pengulangan menemukan maknanya sendiri
dalam pasar dan semerbak deodorant
atau mungkin dalam limbah dan kotoran
atau mungkin dalam seragam sederetan nisan
atau mungkin dalam pembebasan ala monitor 14 inci yang menawarkan hasrat pembangkangan, ala Levi's dan Nokia
atau dalam 666 halaman hikayat para biggot dan despot yang menari
ketika jelaga zarkot berangsur menjadi kepulan hitam berselubung Michael Jordan
di pojokan pabrik-pabrik ma'lun para produsen kerak neraka berlapis statistic,
pembenaran teatrikal super-mall
opera sabun panitia penyusun undang-undang pemilu yang mencoba membanyol
tentang kekonyolan demokrasi, yang rapi berdasi
bertopeng mutilasi pembebasan dengan sekarung argumen pasti tentang
bagaimana menyamankan posisi pembiasaan diri di hadapan seonggok tinja para sosok pembaharu dunia
bernama PASAR BEBAS dan perdagangan yang adil untuk kemudian memperlakukan hidup seperti AKABRI
dan dikebiri matahari terlalu pagi mengkhianati
dan heroisme berganti nama menjadi C-4, Sukhoi dan fiksi berpagar konstitusi
menjenguk setiap pesakitan dengan upeti bunga pusara dari makam pahlawan tetangga
bernama Arjuna dan Manusia Laba-laba
pahlawan dari Cobain hingga Visius dari berhala hingga anonimous bernama Burung Garuda Pancasila
yang menampakkan diri pada hari setiap situs menjadi sepejal bebatuan yang melayang
pada poros yang sejajar dengan tameng dan pelindung wajah para penjaga makam Firaun berkhakis,
yang muncul 24 jam matahari dan gulita bertukar posisi setiap pojokan.
bahkan di kakus umum dan selokan, mencari target konsumen, dan homogenisasi kelayakan.
maka setiap angka menjadi maka dan maka,
ketika kita disuguhi setiap statistic, dan moncong senjata dengan ribuan unit SSK
untuk menjaga stabilitas, bagi mereka yang akan dinetralisir karena menolak membuang buku Panton sebagai panduan kebenaran.
sejak hitam dan putih, hanya berlaku di hadapan mata setiap salafis,
menolak terasuki setan dan tuhan, yang mewujud dalam ocehan pencerahan kanon-kanon
tabungan Big Mac dan es krim corn yang berseru,
Beli! Beli! Beli!
Konsumsi, konsumsi kami sehingga kalian dapat berpartisipasi
dalam usaha para anak negeri yang berjibaku untuk naik haji!
oh... betapa menariknya dunia yang sudah pasti,
menjamin semua nyawa dan pluralitas dengan lembaran kontrak asuransi
dengan janji pahala bertubi,
dengan janji akumulasi nilai lebih, bursa saham
dan dengan semantik-semantik kekuasaan yang hanya berarti dalam kala
ketika periode berkala para representatif di gedung parlemen memulai tawar-menawar jatah kursi,
dan kekuatan hanya berlaku paska konsumsi cairan suplemen, tonik dan para biggot bertemu kawanan
dan cinta hanya akan berlabuh setelah melewati sederatan birokrasi ideologi
berwarna merah, hijau, hitam, kuning, biru, merah, putih dan biru
Oh betapa indahnya dunia yang berkalang fajar poin-poin NAFTA
sehingga pion-pion negara yang berkubang di belakang pembenaran stabilisasi nasional
menemukan pembenaran evolusi mereka dengan berpetakan saluran-saluran pencerahan
para rock-stars yang lelah berkeluh-kesah
kala peluh mengering kasat di hadapan pasang diri lalat dalam pasar
dan kilauan refleksi etalase dan display berhala berhala
berskala lebih taghut dari ampas neraka diantara robekan surat rekomendasi negara donor
perancang undang-undang dan pakta-pakta anti-teror
para arsitek bahasa penaklukan para pengagung kebebasan
kebebasan yang hanya berlaku di hadapan layar flatron
kemajemukan ponsel demokrasi kotak suara dan pluralisme gedung rubuh
Oh betapa agungnya dunia di hadapan barisan nisan yang dikebiri matahari
dan terlalu pagi mengkhianati
Maka jangan izinkan aku untuk mati terlalu dini
wahai rotasi CD dan seperangkat boombox ringkih
jangan izinkan aku mendisiplinkan diri ke dalam barisan
wahai bentangan seluloid dan narasi
dan demi perpanjangan tangan remah di mulutmu anakku,
jangan izinkan aku terlelap menjagai setiap sisa pembuluh hasrat yang kumiliki hari ini
demi setiap huruf pada setiap fabel yang kututurkan padamu sebelum tidur, Zahraku, mentariku!
Jangan sedetik pun izinkan aku berhenti menziarahi setiap makam tanpa pedang-pedang kalam terhunus
lelap tertidur tanpa satu mata membuka tanpa pagi berhenti mensponsori keinginan berbisa
tanpa di lengan kanan-kiriku adalah matahari dan rembulan
bintang dan sabit
palu dan arit
bumi dan langit
lautan dan parit
dan sayap dan rakit
sehingga seluruh paruku sesak merakit setiap pasak-pasak kemungkinan terbesar
memperbesar setiap kemungkinan pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun sudut kemungkinan
untuk berkata "Tidak mungkin!"
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat dan menolak kembali terisi
Matahari tak mungkin lagi mengebiri pagi untuk mengkhianati...
Lirik Lagu Belati Kalam Profan
Ditulis malam pertama pemusnahan total para oponen
para despot yang menahun bermimpi tentang dunia yang homogen
kami jawab tantangan gelap dengan hunusan kalam puputan
bagi para sponsor pembangunan altar detasemen dua angka delapan
dengan prosa yang bernafas dalam kubangan bangunan
yang kalian rancang dibawah nisan yang kalian pancang
bagi para pagan yang mati menyusuri jalur ziarah
pada situs yang menampung gunungan pahala seamis darah
segelap pitam para penghuni neraka yang kalian ciptakan
bersama mimpi buruk yang kalian kirim lewat tingkatan
kasta dan jurang pemisah yang kalian sebut takdir
yang aku sumpah semua meruntuh lebih cepat dari hitungan jam pasir
kalian citrakan kasir sebagai petanda datangnya surga dimuka bumi
berlindung dibalik kosakata stabilitas dan konstitusi
belati para profan, dibawah serapahmu aku bersumpah
lebih baik kami mati terlupakan daripada selamanya dikenang orang karena menyerah
hunusan belati penasbihan penghabisan//
rima ini lupa berduka terluka sedemikian rupa
sehingga bernazar untuk hidup tanpa hamba dan paduka
murka tanah tua jawa yang membabi buta mencari ghurka
dari dupa kotak suara demokrasi dasamurka
karena rima ini adalah pusaka perusak tameng
para pengecut yang bersuaka dibalik rentetan angka dan pujian pada prasangka
bagi para arsitek dunia pasca keruntuhan
para idiot seperti Aidit, berkas bank yang kau audit,
invasi kultural MTV, dan Coca-cola
sejak mulut Faisol Reza sudah se-fasis pedang para GPK
dihadapan barisan nisan, ribuan tumpukan Big Mac
dan kontol intelejen perpanjangan tangan
neo-imperalis yang bersenjatakan pasar dan hutang
aku berdiri tegak dengan hunusan belati kalam profan penasbihan penghabisan
aku pemanen bernubuwat layak ribuan riff Azaghtot
bagi semua b-boy yang bersampah bacot
hingga hasratku berkarat, hingga hikayat kepalanku tamat
hingga kepala Siti Jenar berpulang pada para jasad
Marley, Malaka, Morrison , Thukul dan Sabate diatas horizon
kanon yang meluluhlantak semua antek panoptikon
rima ini bergerak dalam lamat, belatung pengerat
keyakinan para Lenin yang dilanda kemiskinan filsafat.
===Illsurrekshun "homicide"===
Vanguard
“YEAAHH!! Kalam kutukan puputan penasbihan penghabisan,..
Illshurekshun for Impending resurrection!
Hari ini atau tidak sama sekali,.. Hari ini atau tidak sama sekali,.!!
Yo Sarkasz,. show’ em how we do it boy,..C’ MON!!”
[Sarkasz]
melepas kekang kendali pada hitungan detik kematian
satuan laskar aksara penghancuran dinding keterasingan
rima ini melintang ditengah ribuan riba yang datang menagih hutang
rintangi bantuan luar negeri yang bernegosiasi dengan bahasa musang
menghunus belati kalam profan pada altar persetubuhan
yang berbagi tuhan bersama kuasa modal dalam wujud siluman berturban
mutan susupan Mc D layaknya iblis marduk yang membuang pelanduk
merangsek setiap pintu masuk yang tak fitrah tanpa sarung cap gajah duduk
tak sudi membusuk menanti panggilan di parkiran imam mahdi
dalam simulasi hidup yang meraga dalam masturbasi raam punjabi
kami tandingi setiap eksistensi dari sekedar menjual dan membeli
menyembah dan mematuhi segala konon yang tak lama lagi kamu akhiri
kami kembali mengangkat setiap kepala yang tertunduk untuk berhenti
meratapi tuhan yang telah mati dikhianati profit, dominasi dan ekspansi
satu barisan ribuan mimpi kami hidupkan kuasa amorfati
yang berdiri tegak mandiri tanpa bank mandiri
hiphop harakiri negasi hidup dari lanskap yang terkooptasi
di saat setiap bongkahan emas di freeport telah lelah menjadi saksi
korporat rambo dan kacung WTO yang tengah bermimpi
berkomposisi bak guantanamo sekolosal mega-orkestra steve albini
kalian amini manipulasi informasi yang beramunisi ritual dekadensi
berplot genosida berkoneksi kabel tv
maka surga neraka yang kami hadirkan dalam kombinasi terkini
biner termutilasi pada setiap lanskap insureksi yang mereka kafiri
“Yo word to the Morgue Vanguard, Sarkasz is back for the M-I-C
Still droppin shit like ‘em based on jeep beats
Illshurekshun to the fullest,..
Yo MV, get down (?) one time, C’MON!!”
[Morgue Vanguard]
ribuan kepala yang mengakar pada reruntuhan atlas
meranggas pada batas hirarki antara mikropon dan karkas
hari ini mulailah berhenti mempertanyakan kualitas
gundukan rima dengan populasi MC yang lebih padat dari cicadas
sepanas lubang anus kalian disodomi korporasi tanpa pelumas
kami bayar lunas semua tagihan pay dues sejak jaman itang yunas
kami pangkas semua manuver ken arok ditengah belukar riba pasar
agen makar membuang hajat pada pelataran dan tangga altar
kami hajar semua kebangkitan berhala, ideologi gembala
hidup yang menolak bergantung pada saudagar serupa Yusuf Kalla
para imam korporasi yang khusuk di kala merancang sangkala tiruan
yang ditunggangi zionis imperialis yang coba menabur bala
rima ini adalah, Sahin, Fajr dan Zetzal
Penghantam barisan produk korporasi pemasok Israel di toserba yang berjejal
Pelumatan kollateral, kombatan prosa hypereal
Plot pencahar agenda laskar laba yang lebih Tsar dari semua tiran dan kaisar
Satuan lingkar risalah yang hidup dari kepulan asap
Yang kami hisap dari manual hisab lapangan mu yang terbakar
Rima ini lebih sakti dari Pancasila, yang siap menantang invasi
Dari jadah global Sony hingga korporat domestik serupa Bakrie
Kontra-takdir serupa satuan sayap ababil yang menabur kerikil
Pada jalur komando dari Pentagon hingga Kodam, Kodim dan Koramil
Pada kontrak para merkantil yang menggadai Cepu pada Exxon Mobil
Kami rakit ribuan prosa martil
Bagi mesin lobi Rupert Murdoch yang menagih martir,..
“YEAHHAHAHA!! Homicide kembali pada penyangkalan serupa bara
Kami maklumatkan penasbihan kepalan yang berhitung dengan penyeragaman bawah sadar
Bagi semua kawan yang bertahan hingga nafas penghabisan,..
Kita panjatkan pada semesta, kalam kutukan puputan,.C’MOON!!”
HO!! HO!!HO!!HO!!HO!! HO!! HO!!HO!!
===Tantang Tirani "homicide"===
Ini adalah monumen tengat kesabaran dan angkara
Satu barisan, ribuan mimpi
Titik berangkat yang tak pernah dapat kami datangi kembali
Terbuang serupa fotokopian pamflet aksi di setiap perempatan
Harapan kami akan berakumulasi menyaingi nyalak senapan kalian!
Kami merayap dalam lamat menyaingi hantu-hantu pesakitan
Hingga waktu kalian mencapai tengat…
Titipan angkara mereka yang tak bisa lagi bersuara
Ini muara seluruh murka lawas yang kehilangan nyawa
Dalam hitungan langkah kami akan isi angkasa
Dengan ribuan pekik yang sama saat kalian terbakar bersama bara
Terlalu kentara manuver mereka memplot penjara
Hukum, moral, kebebasan, batas surga dan neraka
Merancang kontrol bawah sadar serupa bius pariwara
Menjagai setiap inci palang pintu modal dengan tentara
Sebelum waktu yang banal jumud berkanal
Semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal
Biarkan mereka lafaz semua peringatan yang mereka hafal
Setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!
[Chorus]
Serupa biksu Burma di hadapan moncong senapan
Serupa malam Januari yang menandai Chiapas
Serupa seruan Chavez di depan muka Amerika
Serupa tangan Intifadha yang melempar batu di Palestina
Serupa siklus ronta kota pasca Genoa
Serupa rudal Hizbullah di daerah pendudukan
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan
Kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal
Target pemasaran sampah industri kapitalis global
Sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus
Sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus
Kalian awetkan hegemoni dengan balsam mumi anti-teror
Kombinasi intel dan preman menebar horor
Kalian kerangkeng kami dengan pembenaran semantik
Kami rancang kalam puitik yang lebih bersenjata dari ribuan manifesto politik
Kaya semakin kaya, miskin semakin papa
Kalian dapat berlindung di balik ocehan nasib dan samsara
Lakukan apapun termasuk menjadi tuhan
Kami akan berdiri di sini, tak sendiri, hingga nafas penghabisan
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!
[Chorus]
Serupa kesabaran terakhir para buruh di palang pintu pabrik
Serupa panen terakhir para petani penggarap
Serupa tengat miskin kota di ujung penggusuran
Serupa pilihan terakhir Pasifis di hadapan ancaman pasar
Serupa harapan mereka yang tak bisa lagi berharap
Serupa pilihan terakhir keluarga korban kekerasan negara
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan
[Spoken II]
Kami akan bangun kembali godam dari reruntuhan dan berangkal harapan
Keyakinan yang menyaingi semua manual langitan
Esok akan terlalu terlambat, hari ini atau tidak sama sekali!
Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
Harapan meski sebutir pasir di lautan yang menyapa setiap kawan
Dan menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
Untuk menggetarkan nyali para tiran!
[Soundclip dari orasi di lapangan]
Kawan-kawan, dengarkan kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya, jangan terpancing provokasi!
Kawan-kawan, tunjukkan pada mereka kita tak akan bergeming hari ini, kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya. Satu langkah untuk pembebasan!
Hitung mundur dari sekarang!!
===Boombox Monger "homicide"===
jika konsumen adalah raja maka industri adalah Kasparov
dan setiap vanguard lapangan tak lebih Lenin dari Ulyanov
mencari poros molotov
yang tak lebih busuk dari kritik kapitalisme George Soros
senyawa dari nyawa kreator dan sendawa para insureksionis berkosmos
ruang diluar buruh dan boss, dan kertas Pemilu yang kau coblos
dimana komrad ku mengganti logos dan kamus dengan batu Sisifus
memutus selang infus negara dan institusi sampai mampus
pada lahan bertendensi kooptasi Sony dan empty-V dan para radio penyedot phallus
fasis bertitah ‘harus’, mengayunkan pedang pada sayap setiap Ikarus
dengan hirarki dalam modus operandi layak Kopassus
microphone bagi kami adalah pemisah kalam dengan pembebasan yang mengkhianati
milisi tanpa seragam koloni, hiphop philantrophy seperti Upski
resureksi boombox yang sama pada Madison Park awal delapan puluhan
membawa ribuan playlist dari Chiapas, Kosovo dan Jalur Gaza
Seattle dan Praha, Checnya, Genoa, Yerusalem, Dili dan Tripoli
untuk api militansi aktivisme yang meredup pasca molotov terakhir terlempar di Semanggi
obituari dari lini terdepan milisi pada garis batas demarkasi
jelaga resistansi lulabi penghitam langit tanpa teritori
logika tanpa kuasa perwakilan yang layak dikremasi
ketika senjata bermediasi, ketika ekonomi dan valas berubah sosok menjadi tirani
jelajahi setiap kemungkinan dengan kain kafan modernisasi
prosa beraliansi dengan
dekonstruksi surga-neraka rakitan, militansi tanpa puritan
Verbal Homicide, Rock-Steady Bakunin, MC Klandestin
pada peta sirkuit boombox para B-boy kami adalah Fretilin dalam kacamata Bakin / Makhnovist yang melukis realisme sosialis diatas kanvas Dada
Post-Mortem Hip-Hop takkan pernah berkaca bersama Fukuyama
dialektika kami tanpa radio dan visualisasi anti-HBO
tanpa agenda politik partai yang membuat Mussolini membantai D’Annunzio
juga korporasi multinasional yang menjadikanmu lubang senggama
kooptasi kultur tandingan yang berunding dalam gedung parlemen Partai Komunis Cina
yang mereproduksi Walter Benjamin ke tangan setiap seniman Keynesian
yang mensponsori festival insureksi dengan molotov cap Proletarian®
instruksi harian dalam mekanisme kontrol pergulatan menuju amnesia
lupakan Colombus, karena Bush dan Nike® telah menemukan Amerika®
inkuisisi mikrofonik dalam kuasa estetika
yang merevolusikan pola konsumsi menjadi intelektualisme organik seperti Gramsci
ekonomi membuat kami mendefinisikan otonomi pada mesin foto kopi
rima anti-otoritarian memandikan bangkai Hiphop® yang tak pernah kau otopsi
membaca peta kekuasaan seperti KRS-ONE dan MC Shan
sambil meludahi modernitas seperti Foucault diatas neraka Panopticon
ketika Moralitas® telah berubah menjadi candu seperti Marxisme® dan Agama®
maka MC mengambil mikrofon dan melahirkan tragedi dari puncak Valhalla
karena Ardan® dan kalian hanya akan melahirkan kombinasi busuk seperti Iwan
dan Djody, dikotomi antara Farakhan, Amrozy, dan Nazi
bongkar paksa setiap parodi labirin eforia sensasional Harry Roesli
B-boy semiotika artifak simultan antara ekstasi dan revolusi
setiap properti privat adalah galeri dan merubah eksistensi
menjadi pertahanan paling ofensif para Darwinis yang menolak menjadi partisan
===From Ashes Rise "homicide"===
A mere appandage flesh on the machine of iron
we dont need no more blueprint to rock the so-called revolution
whoever they vote for, we’re ungovernable
since the rebels themselves are so predictable
we be like the Ruckus Society engages in chains of alliance
or be like the Autonomedia cracking the fucking movement
or be like the affinity posse self-sustaining our world
passing the torch, spreading the words
that this New World Boredom is sloppy
we used to slang rocks to cops
we used to break down the Blocks
now we’re dismayed and get fucked over burn-out topics
we left the boombox disbanded
fuck the preaching-to-the-converted bullshit
now here’s the massage: rock harder, party harder
organize more allied fists and burn down them borders
kept my rhymes dissin and my cocktails swingin
keepin contradictions kickin outta hype they all believin’
I be swimmin at the beach beneath the paving stone
rock my way out like Cypress Hill in Skull N Bones
full scale battle, making my days of war and nights of love
cuz its not a party matter, givin this house of pain a mad-hatter
in the twilight of Asia the spectre still hauntin
demanding the impossible with my steady rockin
microphone that don’t answer to no state nor institution
cuz if I cant dance to it then its not my revolution
kept my rhymes dissin and my cocktails swingin
keepin the contradictions kickin outta hype they all believin’
track-bombin hiphop beyond the good and evil
cuz market be makin feeble MCs, the casualties of capital
never have them faiths for them heavens to come
insurrect total resistance like godless Taliban and Saddam
expect the blue collar then face your demise
spawned from the ashes, we shall arise
my homeboy rocking Xeroxs …Rise !!!
fighting Black Bloc in Genoa …Rise !!!
my brothers battling I.S.A in Malaysia …Rise !!!
all ya’ll D.I.Y militias …Rise !!!
Madd media guerillaz …Rise !!!
Food Not Bombs worldwide yo …Rise !!!
Every fighters all over Indonesia …Rise !!!
Rise !!!
===Semiotika Rajatega "homicide"===
MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
gelora manuver rima Kahar Muzakar
tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
berusaha setengah mati menjadi negasi
berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
tak sabar menunggu saat monumental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez /
Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsi
dan prediksi partai marxist akan kematian borjuasi
melemparkan invitasi MC pada setiap rima
dan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasinga
MC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah final
tanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepal
lirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastis
dan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikal
dan masih jauh dibawah horizon minimal
memiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasional
hadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacara
dan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak cipta
jangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Media
yang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria
///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorgana
membuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang sama
persetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsur
dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur /
Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakan
tapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaan
bidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang dubur
pahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kubur
karena aku adalah seorang kapiten neraka
mematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tang
arwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiah
kalian ancam kami dengan lulabi akidah
paku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitas
kematian memang identitas yang tak perlu imortalitas
label adalah reduksi, komoditas residu industri
kultural hegemoni, membidani oponen dalam posisi
Prosa pramudya yang bukan Ananta Toer
Mengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkubur
memenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiar
menembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftar
MC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korek
membacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek
[] MC Yang sama petantang-petenteng
sekarang membawa aikon biz lebih banyak daripada anggota Slank
Kalian para martir hiphop, patriot tai kucing
Yang membela lubang pantat logika dengan darah
Siapkan microphone kalian dan siapkan untuk menutup lubang tai sejarah
dan bagi kalian yang menginterpretasikan lagu ini untuk kalian..
Lebok tah Anjing!
Nekrodamus
1 01 2010
Kami yang menari…
Hanya menyembah kuasa…
Dan meredam semua dinding–dinding neraka…
Kami yang menyimpan derita pada pintu-pintu surga…
Yo! Mereka yang menyimpan gelisah pada kegelapan
harus menaruh ngeri pada benih yang ditabur kemiskinan
yang menyimpan bara lebih banyak dari koleksi Tuhan atas kutukan
sehingga setiap jiwa yang mati tak harus menunggu proses pembusukan
dan mereka yang meredam angkara harus menyadari dinding bangunan
yang membuat pilihan tak dikirim tuhan untuk bebas dari setan
dan bersimpati pada nisan sebagai maha simbol kearifan
Dipungut setengah terpaksa di belokan separuh jalan
hidup yang berkubang hampir menyerupai selokan
dengan kubangan dimana mereka membuang limbah dan selongsong deodoran
megatruh kota yang meradang dibawah billboard Nokia dan Coca Cola
kokoh berpola seragam layak output GTO dan opini para tentara
menagih laba lebih banyak dari para kurir samsara
menagih suara di hari yang haram kau boikot atau menghuni penjara
menagih nyawa anakmu sebagai ganti wadal perantara
dengan belerang, valas, narkotik, sesajen dan maskara
jangan berkotbah tentang kiamat dipojok lokalisasi dimana malaikat
hanya boleh menjemput mereka yang sekarat
mencegat nafas setengah hidup dibekap
dilanskap pesugihan permanen sebagai pengabdi kamar mayat
tanpa belikat menjalani kanal berangkal dengan urat nadi tersayat
Apa yang dapat diharap dari intelektual yang sibuk merancang sengkarut
teori diatas statistik dan balistik filsafat yang sibuk membadut
Apa yang bisa diharapkan dari aktivisme yang pasang surut
kamerad, tak ada revolusi ditengah rakyat yang militan memasang buntut
sehingga petaka adalah antrian sembako dan kita menanti nomor urut
sehingga setan berhutang kegelapan lebih banyak dari metafor novel Phutut
meta-gore gospel thagut, laghut menyembunyikan makam lebih lihai dari kabut
lebih picik dari fatwa pengecut tebaran para imam yang tersudut
Penguasa kota ini menegakkan keamanan dengan memelihara rasa takut
Dinding kota ini mempromosikan kebebasan dengan mulut, hasrat dan mata tertutup
penegak iman disini membangun imaji Tuhan dengan kilatan pedang diatas punduk
maka kami tak butuh manual moral atas apa yang layak dan apa yang tidak patut
***
Sudah kuduga aku akan berubah wujud, separuh hamba, separuh Tuhan, separuh Marduk
Separuh hidupku dirajam berkah, tetap terkutuk
Separuh kutinggalkan terikat di rel kereta,
Separuh kusisakan untuk tiga matahatiku (matahariku), dan kubiarkan berlanjut
=========
keren bang jadi pengen nyanyi
ReplyDelete#pengobatan penghabisan
Penasbihan penghabisan mas....
ReplyDeleteHunusan belati penasbihan penghabisan
Keren!!! Saya baca lirik ini ga jauh dari kamus. Haha
ReplyDeleteYour lyrics is the sound of silence from netizen
ReplyDelete